Minggu, 27 Maret 2011

Global warming

Es Kutub Mencair sudah mencapai lebih dari 2 triliun ton

LEBIH dari dua triliun ton es di Kutub Utara dan Kutub Selatan mencair sejak tahun 2003. Hasil pengukuran menggunakan data pengamatan satelit GRACE milik NASA itu menunjukkan bukti terbaru dampak dari pemanasan global."Antara Greenland, Antartika, dan Alaska, pencairan lapisan es telah meningkatkan air laut setinggi seperlima inci dalam lima tahun terakhir," kata Scott Luthcke, geofisikawan NASA.
Dari pengukuran tersebut, lebih dari setengahnya adalah es yang sebelumnya ada di Greenland. Selama lima tahun, es yang mencair dari Greenland tersebut mengalir ke Teluk Chesapeake dan mengalir ke laut lepas. Bahkan menurut Luthcke, pencairan es di Greenland akan berlangsung semakin cepat.
Mencairnya es di daratan sebenarnya tak berpengaruh langsung terhadap kenaikan muka air laut di seluruh dunia seperti mencairnya lautan beku. Pada tahun 1990-an, pencairan es di Greenland tidak menyebabkan peningkatan air laut yang berarti.
"Namun, saat ini Greenland turut meningkatkan setengah milimeter tingkat air laut per tahun," kata ilmuwan es NASA Jay Zwally. “Pencairan terus memburuk. Ini menunjukkan tanda yang kuat dari pencairan dan amplifikasi. Tidak ada perbaikan yang terjadi,” lanjut Zwally.



Global warming mengancam punah nya kehidupan di bumi

Global warming tidak hanya menyebabkan perubahan iklim, tetapi juga mengganggu interaksi seksual di kehidupan liar. Salah satu dampak yang mengkhawatirkan adalah terganggunya perkembangbiakan makhluk hidup karena kenaikan suhu cenderung melahirkan banyak pejantan daripada betina.
Pada kebanyakan hewan melata (reptil), jenis kelamin ditentukan seberapa suhu pengeraman telur setelah dibuahi hingga menetas. Jika suhunya di atas suhu rata-rata, biasa disebut pivotal temperature, hampir pasti akan tumbuh menjadi pejantan. Hal tersebut akan menimbulkan masalah jika tingkat kenaikan suhu melaju lebih cepat daripada kemampuan alam melakukan adaptasi. Jumlah betina akan jauh lebih kecil daripada pejantan.
Ancaman yang sama juga dihadapi kelompok ikan. Penelitian terbaru yang dilakukan Natalia Ospina-Alvarez dan Fransesc Piferrer dari Marine Science Institute di Barcelona, Spanyol, menemukan bahwa 6 genus ikan—dari 20 yang terindikasi—nyata-nyata memiliki jenis kelamin yang ditentukan suhu pengeraman atau biasa disebut TSD (temperature-dependent sex determination). Antara lain, genus Menidia dan Apistogramma.
Hasil penghitungan mereka menunjukkan bahwa kenaikan suhu air sebesar 4 derajat Celcius, yang diprediksi akan terjadi sepanjang abad ini akan menghasilkan rasio pejantan dan betina sebesar 3 berbanding 1. Rasio tersebut sangat berisiko untuk menjamin kelangsungan hidup ikan.
Pada manusia, kenaikan suhu global mungkin tak berpengaruh pada rasio jenis kelamin. Namun, dampaknya tetap mengancam kelangsungan hidupnya di muka Bumi

Ponsel dari botol bekas


Jangan buang bekas botol air mineral yang Anda minum karena barangkali kelak itu akan menjadi handphone yang Anda pakai. Motorola Inc, perusahaan teknologi informasi dari Amerika Serikat kemarin mengumumkan bahwa mereka telah membuat telepon seluler dengan bahan dasar botol-botol bekas.

Motorola mengklaim ponsel yang dilepas dengan kode seri W233 Renew ini adalah perangkat komunikasi pertama di dunia yang bebas unsur karbon. Casing telepon terbuat dari plastik daur ulang, ada pun pengolahan plastik dilakukan dengan meminimalisasi pembakaran karbon saat peleburannya. Tidak hanya itu, seluruh proses pembuatan dan distribusi juga dilakukan dengan menekan penggunaan energi sampai 20 persen dari proses biasa.

Dari sudut teknologi, ponsel ini sebetulnya tidak terlalu istimewa. Perlengkapan yang disediakan seperti laiknya ponsel yang sudah banyak beredar. Ada koneksi Wi-Fi, touchscreen, kemampuan video conferencing, dan jaringan GSM yang disempurnakan. Namun bagi mereka yang benar-benar prihatin pada lingkungan global, ponsel ini memberi alternatif baru. Harganya? Belum diumumkan, karena produk ini baru akan dipasarkan bulan depan. Saat ini, W233 masih dipamerkan di Consumer Electronic Shows yang akan dibuka pekan depan di Las Vegas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar